RUMAH MAKAN JATI INDAH #JAKARTAREPOSEPROJECT


            Rumah Makan Jati Indah sudah berdiri sejak 14 tahun yang lalu. Tempat ini berlokasi di Karang Tengah, “Tempatnya istilahnya strategis, deket perumahan, deket perkantoran”, ujar Sudirman selaku pemilik restoran. Jam bukanya adalah setiap hari, dari Hari Senin hingga Hari Minggu pada pukul 08:00 – pukul 22:00. Biasanya sebelum buka, ia mempersiapkan pajangan, lauk, bersih-bersih, menata tempat, kerupuk, pisang, dan sendok. Di Rumah Makan Jati Indah, tidak terdapat karyawan, “Karyawannya ga ada, jadi kita pake keluarga. Jadi ada kakak saya, ibu saya, ada bapak saya”, ujar Sudirman.
            Untuk harga makanan, harga makanannya dapat masuk ke dalam kategori tidak begitu mahal atau cenderung murah. Sudirman pun tidak melakukan atraksi pemasaran sama sekali, karena sudah berdiri cukup lama yaitu sejak tahun 1990, jadi memang orang banyak tahu tempat ini dikarenakan sudah sering melihat.
            Konsumen yang biasanya datang adalah orang-orang yang berada disekitar rumah makan tersebut, “Kalo disini deket perkantoran terus deket perumahan.. Otomatis si orang yang diharapkan datang silih berganti, jadi keluar masuk keluar masuk. Gak yang hanya makan tapi duduknya berjam-jam, kalo silih berganti kan cepet perputeran uangnya”, ungkapnya. Biasanya pengunjung di Hari Senin hingga Hari Jumat adalah orang-orang kantoran dan anak sekolahan, tetapi di Hari Libur seperti Hari Sabtu hingga Hari Minggu biasanya pengunjung adalah orang-orang yang sedang lewat dan ingin mampir untuk makan.
            Hal yang ingin ditingkatkan disini adalah pertama menambah kipas angin, “Nambah kipas angin..  Ini kan musim panas, jadi banyak orang yang ‘ini gada kipasnya ya gada kipasnya ya?’ naah jadi ya gitu.. yang pasti kipas angin biar orang makin nyaman. Yang kedua mungkin jumlah masakannya kali ya.. variasinya”, ujarnya. Lalu dari segi pelayanan, “Pelayanan harus lebih baik. Karena gini mbak, walopun makanan enak, tapi kalo pelayanan tidak disenangkan. Orangkan jadi tidak mau balik lagi”, lalu ia menambahi, “Kalo lagi rame antri, sampe orang gamau nunggu, akhirnya dia keluar. Ini kalo abis solat jumat kan antri. Paling penambahan orang untuk pelayanan, jadi kita tanya bungkus untuk makan”, ungkap Bapak Sudirman.
            Dari segi pengunjung, kelebihan dari tempat ini adalah dari rasanya, parkiran yang mudah, serta pelayanan yang menurutnya sudah baik, “Pelayanannya baik, orangnya juga baik ramah”, ungkap Mulyono.
            Kekurangan dari tempat ini menurut Mulyono adalah tempat ini terlalu kecil menurutnya dan sangat panas. Hal yang perlu ditingkatkan menurutnya adalah adanya perbesaran tempat, agar dapat lebih leluasa.
Hasil yang didapat dari wawancara dengan pemilik restoran dengan pengunjung disana, cukup selaras. Karena pengunjung pun memang merasa panas ketika berada disana dan memang dari pihak pemilik ingin menambahkan jumlah kipas untuk membuat pengunjung menjadi lebih nyaman. Untuk harga yang di patok pun sangat cocok dengan kantong para konsumennya, jadi untuk harga tidak ada permasalahan yang signifikan.
Sudriman, Pemilik Restoran

Mulyono, Supir




0 comments:

Post a Comment